Ganti distro lagi: dari Slackware 14 ke Trisquel 6


Setelah beberapa bulan cukup nyaman dengan Slackware 14, kemarin malam aku putuskan untuk pindah ke distro lain. Sebenarnya aku tak ada masalah dengan Slackware 14, namun gara-gara instal dropline-gnome yang setengah-setengah, beberapa library jadi agak kacau.
Aku pikir-pikir daripada memperbaiki instalasi dengan mendowload paket-paket Slackware 14, lebih baik aku instal ulang saja, sekalian ganti suasana. Sempat terpikir untuk menginstal Slakware terbaru (14.1), namun karena file iso-nya cukup besar (versi DVD lebih dari 2GB) sepertinya akan memakan waktu lama, dan emmm… boros kuota juga.
Selain itu, karena sedang ingin belajar software itung duit GnuCash (yang di Slackware harus build dari source), sepertinya lebih baik pindah distro lain yang lebih manusiawi.. :-D. 
Kebetulan di hard disk sudah ada 2 iso, satunya Trisquel 6, dan satunya lagi Zorin OS, hasil download dari grup facebook (dulu waktu AON masih bisa diajak kerjasama…). Keduanya sama-sama turunan Ubuntu, jadi tak jauh beda.
Pilihan jatuh ke Trisquel (baca: Triskel) dengan pertimbangan:
  • Trisquel lebih istimewa karena 100% libre dan sudah diberkati oleh Mbah Stallman, hehe. Semua hardwareku tak perlu driver non-libre, jadi gak akan ada masalah.
  • Pengen pindah ke 64 bit, kebetulan iso Trisquelnya versi 64 juga. Alasan milih 64bit: kalau pas main-main virtualbox, 32bit tidak bisa jalankan virtual 64bit, tapi 64bit bisa jalankan virtual 32bit.
Ya sudah, tanpa babibu, langsung iso Trisquel dibakar ke flashdisk memakai Unetbootin.  tancap. setting bios, reboot. Masuk instalasi dst dll. Format partisi untuk /. Proses instal tak sampai 15 menit. Restart dan…. jreng… jreng…. Trisquel 6 dengan gnome classic (tampilan defaultnya).
Oke.. ritual selanjutnya sebagaimana distro berbasis deb lain adalah: 
sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade

Selanjutnya, karena pengen tampilan Gnome Shell (bukan classic), jadi saya instal paket minimalnya:

sudo apt-get install gnome-session gnome-shell

Logout, lalu masuk lagi dengan pilih gnome. Ganti-ganti wallpaper. Tweak-tweak sedikit dengan extension. Hasilnya….

 
Semua hardware jalan dengan baik. Performa oke, tidak nge-lag atau lambat. Beberapa catatan aja:
  • Browser  bawaan Trisquel adalah “a browser” alias browser tanpa nama. Sebenarnya ini Firefox yang dikostumisasi. Setelah diupgrade, versinya jadi 25, sama seperti Firefox.
  • Karena 100% libre, jadi jangan harap ada adobe flash. Sebagai gantinya telah terinstal gnash. Aku coba buka Youtube, jalan, tapi sedikit gak mulus.
  • Libreoffice bawaan, versi 3.X.X. Aku uninstal dan instal versi terbaru (4.1) dari libreoffice.org (pilih versi deb).
  • Software lain sama seperti yang ada di Ubuntu 12.04 LTS, Trisquel 6 juga kompatibel dengan repo Ubuntu 12.04 LTS. Bedanya di Trisquel tak ada software  non-libre.
  • Trisquel 6 akan disupport sampai tahun 2017, sama seperti Ubuntu 12.04 LTS.
  • Mulai versi 6 ini, Trisquel hanya merilis versi LTS saja, tidak lagi 6 bulanan.